LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT MENGAJAR DI MI MA’ARIF NIPIS
UNIT
KEGIATAN MAHASISWA
KSR
PMI UNIT UNTIDAR
MAGELANG
2018
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kegiatan
mengajar di SD Binaan ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang
wajib dilaksanakan oleh setiap calon anggota KSR PMI UNIT UNTIDAR angakatan IV.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar bagi siswa,
terutama dalam belajar mengenai “Siap Siaga Bencana” dan “Tidak
Merokok”.Sebagai salah satu bagian dari calon anggota KSR PMI UNIT UNTIDAR,
suatu kewajiban bagi kami untuk menyusun suatu laporan kegiatan selama kami
mengajar yang kami laksanakan di MI Ma’arif Nipis.
Ditinjau dari kondisi sekolah yang terpencil dan terkena dampak
banjir bandang di daerah Grabag, Magelang, 29 April 2017. Kondisi bangunan
sekolah memang tidak mengalami kerusakan yang berarti namun sebagian besar
peserta didik merupakan korban bencana yang mengalami trauma. Setahun telah
berlalu namun tidak ada perkembangan berarti pada kondisi sekolah sebagai
tempat pembelajaran, mengingat kondisi ruang kelas yang terbatas sehingga
memaksa para guru untuk membuat sekat-sekat sebagai pemisah antar kelas, tidak adanya
halaman untuk melaksanakan upacara bendera, serta faktor lokasi sekolah yang
dekat dengan lereng jurang yang tentu saja membahayakan peserta didik. Oleh
karena itu, KSR PMI Unit Untidar memilih MI Nipis yang berlokasi di Sawah, Sambungrejo, Grabag, Magelang, Jawa Tengah
56196, sebagai SD Binaan.
B. Tujuan
Dengan
diadakannya kegiatan mengajar di SD Binaan tersebut maka bertujuan agar para
siswa selalu menjaga kesehatan diri agar mereka dapat hidup dengan sehat dan
tentunya bebas dari penyakit.
Kemudian
pada tema “Siap Siaga Bencana” bertujuan untuk membangun kesiapsiagaan para
siswa terhadap bencana dalam rangka menggugah kesadaran seluruh unsur-unsur
dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di sekolah dan lingkungan
sekolah baik itu sebelum , saat maupun setelah bencana terjadi. Selanjutnya adalah
meynebarluaskan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur
pendidikan sekolah.
C.
Manfaat
Bermanfaat
agar para siswa selalu menjaga kesehatan dengan cara yang tepat dan selalu
menghindari dari sifat ataupun perbuatan yang nantinya dapat memicu sakit dalam
diri mereka. Dan selalu berusaha membangun pola hidup sehat.
Agar para peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecakapan hidup dalam
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian dan langkah-langkah yang tepat
guna dan berdaya guna.
D. Tempat
dan Waktu
Kegiatan
ini dilaksanakan pada Sabtu,8 Desember 2018 pada pukul 10.00 – 12.00 WIB di MI
Nipis, Sawah, Sambungrejo, Grabag, Magelang, Jawa Tengah.
BAB 2
ISI
A. Materi
Materi yang diberikan kepada para siswa
adalah tentang “bahaya merokok” dan “siap siaga bencana”.
Pencegahan Merokok pada Anak
1. Anda sendiri tak
boleh merokok
Anak belajar mengambil keputusan dan berperilaku lewat
orangtuanya. Jadi berhentilah merokok kalau tidak mau anak merokok juga.
Penelitian dari University of Washington membuktikan bahwa anak-anak yang
orangtuanya merokok punya kemungkinan besar mulai merokok di usia belia, yaitu 13 tahun. Percuma saja melarang anak merokok
atau coba-coba jika Anda sendiri belum lepas dari kebiasaan merokok.
2. Selalu ingatkan
anak sisi negatif merokok
Seperti halnya pendidikan seks bagi anak,
pendidikan soal bahaya rokok harus dimulai sejak dini. Meskipun anak masih
duduk di bangku taman kanak-kanak atau sekolah dasar, Anda harus terus
mengingatkan anak apa saja dampak negatif merokok.
Misalnya Anda sekeluarga sedang berada di tempat umum
dan ada orang yang merokok di dekat Anda. Beri tahu anak bahwa merokok itu
merusak kesehatan, mengganggu orang lain, dan menghabiskan banyak uang. Supaya
dampaknya bisa dibayangkan anak, beri contoh yang sederhana. Jelaskan bahwa
harga sebungkus rokok sama dengan harga satu jilid komik kesukaannya.
3. Rutin
berkomunikasi dengan anak
Mencegah anak merokok bukan berarti mengekang
kebebasannya. Tak perlu melarang anak bergaul dengan teman sebaya yang
orangtuanya perokok atau menonton film yang ada adegan merokoknya. Kuncinya
justru membangun komunikasi dan kepercayaan antara Anda dengan anak.
Segala nasihat dan nilai yang ditanamkan akan terus
melekat pada anak, meskipun teman sekelasnya merokok atau ia sering menonton
film dengan adegan merokok. Hal ini akan sangat berguna kalau anak ditawari
rokok waktu Anda tidak ada bersamanya. Mengekang anak malah akan membuatnya
mencari kesempatan di belakang Anda.
4. Mengenal
teman-teman anak
Selain berkomunikasi, mengenal
langsung teman-teman anak bisa membantu Anda
memantau pergaulannya. Ajak teman-teman si kecil main ke rumah supaya Anda bisa
mengobrol juga dengan mereka. Dari situ Anda bisa menilai apakah ada
kecenderungan anak mencoba rokok bersama teman-temannya.
Melihat dari luar saja memang tak bisa menjamin
seratus persen anak-anak bebas dari rokok. Namun, paling tidak Anda tahu
seperti apa teman bermain yang dipilih anak sehingga Anda bisa membantunya
mengambil keputusan yang bijak.
5. Ajari anak untuk
menolak ajakan merokok
Walaupun anak tidak menunjukkan kecenderungan merokok
di usia dini, bekali dengan kemampuan menolak ajakan dari teman-temannya. Di
bawah tekanan teman sebayanya, mengatakan “Tidak,” atau “Kata orangtuaku tak
boleh,” saja tidaklah cukup. Ajari anak untuk mencari alasan kuat seperti, “Aku
tidak suka bau rokok,” atau “Kakekku sakit karena merokok,”.
6. Meningkatkan
kepercayaan diri anak
Anak dan remaja mungkin mulai merokok karena ingin
merasa diterima oleh teman-temannya. Bisa juga karena merokok membuatnya merasa
seperti orang dewasa. Ini berarti anak kurang kepercayaan diri. Maka, untuk
mecegah anak merokok Anda harus meningkatkan kepercayan diri anak.
Anak harus tahu bahwa merokok bukan satu-satunya cara
supaya diterima dalam pergaulan. Ia juga harus percaya diri bahwa ada orang dan
teman lain yang mau menerima dirinya apa adanya. Anda juga bisa memercayakan
tanggung jawab penting pada anak supaya ia merasa lebih dewasa, misalnya tidur
di kamar sendiri.
7. Mendorong minat
dan bakat anak
Banyak anak merokok karena merasa mendapatkan sesuatu,
misalnya kepuasan atau sensasi rileks dari rokok. Ini berarti hidup anak kurang
produktif dan bermakna baginya. Lebih baik dorong anak untuk menekuni minat dan bakatnya sehingga ia jauh dari pengaruh negatif rokok di usia
dini.
Ajak anak untuk gabung ekstrakurikuler olahraga supaya
lingkungan dan pergaulannya fokus pada kebugaran tubuh, bukan pada hal-hal yang
merusak kesehatan. Menekuni aktivitas positif lain juga bisa membantu anak
mencari pelepasan stres yang sehat selain merokok.
Siap
Siaga Bencana
Evakuasi saat terjadi bencana
Gempa bumi
1.
Jauhi jendela kaca, rak, lemari, dan benda-benda yang
tergantung.
2.
Hati-hati pada runtuhan benda, seperti papan reklame,
kaca, dan dinding bangunan.
3.
Jika tengah berada di tangga, berpeganglah pada pagar
untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh
4.
Jika tengah memasak, selamatkan diri lebih dulu,
kemudian matikan api setelah gempa reda.
5.
Jika tengah berada di kamar, gunakan bantal atau
selimut tebal untuk melindungi kepala
6.
Jika tengah berada di kamar mandi, manfaatkan gayung
atau ember untuk melindungi kepala. Lalu, segeralah pindah ke tempat aman.
7.
Jika menemukan api masih kecil, padamkan dengan air
atau pemadam api. Tetapi ingat, keselamatan nyawalah yang paling utama
8.
Jika terjebak dalam ruangan atau tertimpa benda
sehingga tidak dapat bergerak, jangan menghabiskan energi dengan terus-menerus
berteriak. Lebih baik ketuk benda yang ada untuk mendapatkan pertolongan.
Tsunami
l Segera jauhi
pantai dan sungai ke tempat tinggi saat gempa kuat terjadi.
l Waspada
apabila terjadi air surut. Jangan hampiri, tetapi segeralah naik ke tempat
tinggi.
l Jika berada
dalam perahu/kapal di tengah laut, dan mendengar kabar tsunami, jangan mendekat
ke pantai, tetapi arahkan perahu ke laut
l Jika
gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah
rendah. Biasanya, gelombang berikutnya akan menerjang
l Lakukan
evakuasi dengan berjalan kaki ke tempat tinggi, atau tempat kumpul terdekat.
Jangan gunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
l Tetaplah
bertahan sampai ada pemberitahuan resmi dari pihak berwajib tentang keadaan
aman.
Kebakaran
gedung
1.
Balut tangan saat memegang pegangan pintu yang
kemungkinan panas akibat terbakar, atau keluar lewat jendela. Jika pegangan
pintu tidak panas, buka perlahan dan lihatlah apakah jalan terblokir oleh
asap/api
2.
Jika ada asap, merunduklah karena udara bersih berada
di bawah.
3.
Tinggalkan barang-barang yang bisa menyulitkan proses
menyelamatkan diri.
4.
Jika memungkinkan, tutuplah semua kaca dan pintu untuk
menghambat meluasnya kebakaran.
5.
Apabila berada di lantai dasar, segera keluar dari
gedung mengikuti petunjuk atau jalur evakuasi. Berjalanlah cepat, namun jangan
berlari karena berisiko jatuh.
6.
Apabila berada di lantai tinggi, upayakan naik ke atap
gedung menggunakan tangga darurat agar tidak tercekik asap.
7.
Menuruni tangga dengan cara berjalan berturut-turut
sesuai lebar tangga.
8.
Dalam kondisi ramai, hati-hati dalam bergerak sehingga
tidak menimbulkan kepanikan yang mengakibatkan korban.
9.
Bila pandangan tertutup asap, berjalanlah dengan
merayap pada lantai, dinding, atau tangga, dan bernapaslah secara pendek.
10.
Hindari bersentuhan dengan kabel atau sumber listrik.
11.
Jika terjebak dalam kebakaran dan tidak bisa bergerak,
jangan berteriak tetapi ketuklah benda di sekitar.
Banjir
1)
Ketika melihat air datang, jauhi secepat mungkin daerah banjir. Segera
selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
2)
Hindari berjalan di dekat saluran air sebab berisiko terseret arus banjir.
3)
Matikan listrik di dalam rumah atau menghubungi PLN untuk mematikan listrik
di wilayah terdampak.
4)
Jika air terus naik, letakkan barangbarang berharga ke tempat tinggi dan
aman.
5)
Jika air telanjur meninggi, jangan keluar dari rumah dan sebisa mungkin
mintalah pertolongan.
6)
Jika air terus meninggi, hubungi instansi atau pihak berwenang, misalnya,
kantor kepala desa, lurah, atau camat.
7)
Jika memungkinkan pergilah ke tempat tempat berhimpun sementara atau menuju
ke ke penampungan/ pengungsian (shelter) yang tersedia.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
Ø
Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
Ø
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Ø
Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah
banjir.
Ø
Program penghijauan daerah hulu sungai yang rutin dilaksanakan
Ø
Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
Ø
Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari pemukiman laut.
Ø
Membudayakan kerja bakti membersihkan saluran-saluran air.
Tanah Longsor
1.
Bila melarikan diri tidak memungkinkan, lingkarkan tubuh anda seperti bola
dengan kuat dan lindungi kepala Anda. Posisi ini akan memberikan perlindungan
terbaik untuk badan Anda.
2.
Koordinator warga memastikan
evakuasi berjalan sesuai tertip dan aman.
Letusan Gunung Berapi
²
Lindungi diri dari abu letusan, awan panas.
²
Persiapkan diri untuk bencana susulan.
²
Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang,
celana panjang, topi dan lainnya.
²
Jangan memakai lensa kontak.
²
Gunakan masker/kain untuk menutupi mulut dan hidung.
²
Jika awan panas turun, usahakan menutup wajah dengan kedua belah tangan.
B. Sistem
Pengajaran
Jadi sistem pembelajaran yang kami
berikan kepada anak-anak adalah dengan cara memperlihatkan sebuah video tentang
bahaya merokok. kemudian nanti setelah video itu diputar ,kami menanyakan
kepada siswa tentang apa aja yang ada di dalam video tersebut mengenai bahaya
merokok.
Kemudian sistem yang kami gunakan untuk
menjelaskan kepada siswa tentang siap siaga bencana adalah dengan cara
memperlihatkan simulasi saat terjadi bencana dan apa yang dilakukan ketika
bencana tersebut melanda. Kami juga memberikan sedikit praktik langsung kepada
siswa bagaimana yang dapat dilakukan saat terjadi bencana.
Setelah semua materi telah diberikan,
kami mencoba bertanya tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Agar
para siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, maka kami memberikan
hadiah bagi setiap siswa yang dapat menjawab dengan benar.
C. Kendala
Kendala yang kami hadapi
lebih kepada kesulitan untuk dapat menarik perhatian siswa agar mau
mendengarkan materi yang kami sampaikan. Kurangnya tingkat pengetahuan mereka
tentang apa itu Bahaya Merokok dan Siap Siaga Bencana.
D. Cara Mengatasi Kendala
Sebelumnya kami sudah
mempersiapkan berbagai hadiah sebagai sarana motivasi bagi para siswa agar
tergerak untuk memperhatikan materi yang kami berikan. Selain itu, kami juga
mencoba membaur bersama mereka dalam berbagai permainan sederhana agar mereka
tidak merasa bosan dan jenuh.
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
Dari semua kegiatan yang telah
dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa para siswa diajarkan agar
menghindari rokok dengan cara menjelaskan apa bahan yang yang terkandung dalam
rokok dan bahanyanya dari bahan itu sendiri. Kemudian bagaimana cara pecegahan
rokok pada anak-anak. Lalu dari materi tentang siap siaga bencana itu sendiri
siswa diajarkan agar mampu melindungi dirinya sendiri maupun orang lain dengan
cara-cara yang telah diajarkan dan dicontohkan.
B. Saran
Mungkin dalam cara penyampaian
materi dalam proses pengajaran kita
dapat memjelaskan kepada siswa tentang bahaya merokok dan siap siaga bencana
dengan cara yang mudah dan juga menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh
siswa agar siswa mampu menangkap sebuah ilmu yang telah disampaikan. Kemudian
ajak siswa untuk sedikit bermain agar siswa tidak mudah jenuh.
C. Lampiran
Komentar
Posting Komentar